Senin, 26 Januari 2015

Wilayah/Negara Terbelakang atau Tertinggal

Negara Miskin atau Terbelakang adalah negara yang tidak mampu berdiri sendiri karena tidak memiliki sistem ekonomi yang dapat memenuhi dan menstabilkan tingkat perekonomian negaranya sehingga dapat memengaruhi keadaan kehidupan masyarakat di negaranya. Selain itu, negara terbelakang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan terjadi hampir di seluruh wilayah negaranya. Menurut Paul Hoffman, menggambarkan keadaan suatu negara terbelakang dalam suatu ungkapan sebagai berikut: setiap orang dapat memahami suatu negara terbelakang apabila ia melihatnya. Ia adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis dan penduduk desa yang sulit untuk mencari nafkah di kampung halamannya sendiri. Ia adalah suatu negara yang jarang memiliki suatu industri, seringkali dengan persediaan tenaga dan listrik yang tidak memadai. Negara seperti itu biasanya tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk. Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit.

Kemiskinan adalah sebab utama suatu negara menjadi miskin dan terbelakang. Kemiskinan pula masih menjadi persoalan besar di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia  Selatan dan Afrika. Kawasan paling miskin di dunia terbanyak terjadi di benua Afrika, benua yang kerap mengalami bencana kelaparan, serta sering menghadapi konflik berkepanjangan, baik berupa pemberontakan dan perang saudara. Hal ini bertolak belakang dengan negara – negara kaya di dunia. Benua Afrika mendominasi daftar negara tertinggal dunia. Berikut ini adalah daftar negara – negara tertinggal dunia :

Somalia
Somalia adalah sebuah negara di pesisir Afrika Timur yang ada secara de jure. Somalia tidak mempunyai otoritas pemerintah pusat yang diakui, tidak ada mata uang nasional atau ciri-ciri lain yang berhubungan dengan sebuah negara berdaulat. Otoritas secara de facto berada di tangan pemerintah yang tidak diakui, yaitu Somaliland, Puntland dan gembong militan kecil yang saling bermusuhan, di mana ketiga-tiganya memimpin pemerintahan oposisi. Somalia telah menduduki peringkat 1 Failed State Index selama beberapa tahun terakhir.

 Zimbabwe
Perekonomian Zimbabwe terus mengalami kemorosotan selama beberapa waktu ini. Inflasi negeri ini terus meningkat hingga 2,2 juta persen,[1] yang menjadi inflasi tertinggi di dunia.[2] Akibat inflasi yang tinggi tersebut, bank sentral Zimbabwe sudah mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang. Terakhir kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar!!!!) yang menjadi uang dengan nominal terbesar didunia yang kemudian digantikan dengan dolar versi ke-4 dimana setiap $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) uang lama digantikan menjadi $1 uang baru. Dengan ekonomi yang terus memburuk sekarang bank sentral Zimbabwe memutuskan untuk membolehkan rakyatnya menggunakan mata uang dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan kembali ekonomi Zimbabwe.

Kongo

Perang bersaudara berlangsung berkepanjangan di Kongo sejak 1998 yang menghancurkan serta menyeret seluruh wilayah tersebut dan negara-negara di sekitarnya. Aksi kekerasan tersebut telah menghancurkan infrastruktur dan perekonomian negara tersebut hingga akhirnya PBB mengambil alih permasalahan di negara itu dan memaksa Presiden Joseph Kabila menyelenggarakan Pemilihan Umum pada 30 Juli 2006

Malawi
Dipimpin oleh presiden Kamuzu Banda selama 30 tahun pertama sejak kemerdekaan. Tapi, kemudian pada tahun 1990-an lembaga demokratis memegang kendali, Presiden Banda kalah dalam pemilu pada 1994 dan Bakili Muluzi menggantikan posisinya, namun pemerintahan dibawah Muluzi jauh lebih terbuka, dan menyebabkan Korupsi, kemiskinan dan HIV-AIDS yang tinggi,menghambat perkembangan dan memupuk ketidakpuasan dengan pemerintah baru. Hal ini menyebabkan perekonomian Malawi semakin merosot, Malawi didesak oleh badan-badan keuangan dunia untuk membebaskan ekonomi, yang telah memiliki banyak diprivatisasi negara yang menjalankan korporasi.]
Sumber perekonomian Malawi sebagian besar bergantung pada pertanian subsisten, namun situasi pasokan makanan tidak stabil ditambah dengan negara yang rentan terhadap bencana alam. Lebih dari separuh populasi hidup di bawah garis kemiskinan.Bergerak berada di bawah cara untuk mengeksploitasi cadangan uranium untuk meningkatkan penghasilan.
Setiap tahun, puluhan ribu penduduk Malawi meninggal karena AIDS. Sempat dijalankan program untuk mengatasinya di tahun 2004, namun belum ada kemajuan yang berarti.

 Kepulauan Solomon
Menurut Bank Dunia, Kepulauan Solomon, salah satu negara Pasifik termiskin, telah dipengaruhi oleh makanan global yang berturut-turut, bahan bakar dan krisis keuangan dan pada tahun 2009, dengan penurunan ekspor log dan penurunan besar dalam harga komoditas internasional, pertumbuhan turun menjadi hanya 1 persen. Perang sipil membuat negara ini hampir bangkrut.

Harapan ekonomi mulai bangkit kembali sejak produksi minyak sawit dan pertambangan emas. Namun dikhawatirkan akan keamanannya, sejak Kepulauan Solomon dilanda konflik pada 1998-2003. Untuk itu Australia memimpin sebuah misi yang bertujuan untuk memastikan keamanan dan berusaha menjaga perekonomian.

Sumber:
http://www.anehdidunia.com/2012/05/beberapa-negara-termiskin-di-dunia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_terbelakang
https://aselabar.wordpress.com/2011/01/27/14-negara-negara-tertinggal-di-dunia/

Ilmu dan Teknologi yang Berkaitan dengan TEknik Industri


Pengertian Teknik Industri berdasarkan IIE (Institute of Industrial and System Engineering) adalah sebagai berikut :
“ Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of integrated system of people, materials, information, equipment, and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the result to be obtained from such system.”
Teknik Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada metematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.

Disiplin Teknik Industri adalah bagian dari disiplin engineering, oleh ABET 1) didefenisikan: the profession in which a knowledge of the mathematical and natural sciences gained by study, experience, and practice is applied with judgement to develop ways to utilize, economically, the materials and forces of nature for the benefit of mankind. Tidak seperti disiplin engineering yang lain, yaitu lebih bersifat product oriented, disiplin Teknik Industri lebih berorientasi pada menghasilkan proses (process oriented2). Lebih jelasnya, menurut The Institute of Industrial Engineering, disiplin Teknik Industri didefinisikan: Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of people, materials, information, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physiscal, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict and evaluate the results to be obtained from such systems3). Dengan demikian, disiplin Teknik Industri berkenaan dengan proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada kehidupan manusia4).
Pada kenyataannya sebagian besar institusi yang menyelenggarakan program studi Teknik Industri menggunakan sistem manufaktur sebagai obyek kajian dalam proses pembelajaran.Demikian pula ditinjau dari sejarahnya, disiplin Teknik Industri memang berasal dari perkembangan revolusi industri pertama. Namun demikian sistem integral yang dimaksud tidak selalu diartikan sebagai sistem manufaktur atau pabrik mengingat nama industri yang tercantum, melainkan semua sistem integral yang memiliki komponen “manusia-mesin”. Sistem integral yang dimaksud bisa berasal dari industri manufaktur, industri jasa, maupun sektor pelayanan dan pemerintahan. Terdapat istilah lain yang dapat menggambarkan apa yang dimaksud dengan sistem integral ini, yaitu yang disebut sebagai socio-technical system4).
Untuk mewujudkan keprofesian Teknik Industri seperti yang dimaksudkan di atas, menurut Biles4). , Teknik Industri mendasarkan pada tiga kelompok fungsi dasar, yaitu Operational ScienceErgonomics/Human Factors Engineering, dan Production Engineering. Secara garis besar masing-masing fungsi dasar yang membentuk Body of Knowledge disiplin Teknik Industri itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Operational Science: ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengaturan perilaku dan pengelolaan kelompok kerja seperti Penelitian Operasional, Perancangan Organisasi, Sistem Informasi Manajemen, Analisis Ekonomi, dan lain-lain.
·         Ergonomics/Human Factors Engineering: ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pemberdayaan manusia dalam sistem integral seperti Ergonomi, Perancangan Kerja (Work Design), Administrasi Penggajian (Wage Administration), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan lain-lain;
·         Production Engineering: ilmu dan pengetahuan yang berkenaan dengan perancangan dan pengelolaan proses manufaktur serta perencanaan dan pengendalian produksi, seperti Perencananaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Proses Manufaktur, Tata Letak Pabrik, dan lain-lain.
Jika diuraikan lagi maka, tiga fungsi dasar yang membentuk body of knowledge disiplin Teknik Industri tersebut terdiri dari ilmu rekayasa yang khas merupakan ilmu rekayasa teknik industri (Industrial Engineering Science) dan ilmu rekayasa umum (General Engineering Science). General Engineering Science adalah body of knowledge yang menjadi fondasi untuk semua disiplin keteknikan seperti Mekanika Teknik, Thermal Science, Material Science, Electrical Science, Control Science, dan Mekanika Fluida, yang lebih dalam lagi berakar pada ilmu pengetahuan alam dan matematika. Sedangkan Industrial Engineering Science memiliki fondasi yang lebih luas, misalkan untuk Proses Manufaktur memerlukan dasar-dasar matematika, kimia, fisika,Material Science, Mekanika Teknik, dan Thermal Science. Kemudian, ergonomi memerlukan dasar-dasar anatomi manusia, psikologi industri, dan sosiologi industri. Oleh sebab itu, akar pengetahuan dari Industrial Engineering Science adalah behavioral and social science serta life science

 sumber https://adjiewicaksana.wordpress.com/2008/02/10/pengantar-teknik-industri/
http://www.ti.itb.ac.id/?page_id=14

Sosial Masyarakat Pedesaan

MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.      Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.      Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
–          konflik
–          kontraversi
–          kompetisi
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
1.      Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2.      Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.      Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4.      Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.      Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6.      Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7.      Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat

sumber https://ediz11.wordpress.com/2011/11/19/ilmu-sosial-dasar-babvii/ & https://bcahtimpeh7.wordpress.com/2009/08/27/ciri-sosial-kehidupan-masyarakat-kota/

Sosial Masyarakat Kota


Masyarakat dalam arti luas merupakan keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Masyarakat dalam arti sempit yaitu sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu misalnya teritorial, bangsa, golongan dsb.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat- syarat seperti :
–       Harus ada pengumpulan manusia
–       Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu
–       Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
Masyarakat paksaan : negara, tawanan
Masyarakat merdeka
–       masyarakat natur, masyarakat yang terjadi dengan sendirinya seperti gerombolan (horde), suku (stam) yang bertalian karena hubungan darah.
–       masyarakat kultur, masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, contoh koperasi, kongsi perekonomian, gereja dsb.
 b.      Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga sebagai urban community, pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada  sifat-sifat kehidupan seta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
Kehidupan keagaamaan kurang apabila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di pedesaan
Pada umumnya orang kota mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kehidupan keluarga dikota sukar untuk disatukan karena perbedaan kepentingan, agama, paham politik dsb.
Pembagian kerja dalam masyarakat kota jauh lebih tegas dan mempunyai batas-batas nyata.
Kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh.
Jalan pikiran yang rasional, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan daripada faktor pribadi.
Jalan kehidupan yang cepat di kota menyebabkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata sebab kota lebih terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Pelapisan Sosial Ekonomi
Perbedaan tingkat pendidikan dan status sosial dapat menimbulkan suatu keadaan yang heterogen. Heterogenitas tersebut dapat berlanjut dan memacu adanya persaingan, lebih-lebih jika penduduk di kota semakin bertambah banyak dan dengan adanya sekolah-sekolah yang beraneka ragam terjadilah berbagai spesialisasi di bidang keterampilan ataupun di bidang jenis mata pencaharian.
Individualisme
Perbedaan status sosial-ekonomi maupun kultural dapat menimbulkan sifat “individualisme”. Sifat kegotongroyongan yang murni sudah sangat jarang dapat dijumpai di kota. Pergaulan tatap muka secara langsung dan dalam ukuran waktu yang lama sudah jarang terjadi, karena komunikasi lewat telepon sudah menjadi alat penghubung yang bukan lagi merupakan suatu kemewahan. Selain itu karena tingkat pendidikan warga kota sudah cukup tinggi, maka segala persoalan diusahakan diselesaikan secara perorangan atau pribadi, tanpa meminta pertimbangan keluarga lain.
Toleransi Sosial
Kesibukan masing-masing warga kota dalam tempo yang cukup tinggi dapat mengurangi perhatiannya kepada sesamanya. Apabila ini berlebihan maka mereka mampu akan mempunyai sifat acuh tak acuh atau kurang mempunyai toleransi sosial. Di kota masalah ini dapat diatasi dengan adanya lembaga atau yayasan yang berkecimpung dalam bidang kemasyarakatan.
Jarak Sosial
Kepadatan penduduk di kota-kota memang pada umumnya dapat dikatakan cukup tinggi. Biasanya sudah melebihi 10.000 orang/km2. Jadi, secara fisik di jalan, di pasar, di toko, di bioskop dan di tempat yang lain warga kota berdekatan tetapi dari segi sosial berjauhan, karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan.
Pelapisan Sosial
Perbedaan status, kepentingan dan situasi kondisi kehidupan kota mempunyai pengaruh terhadap sistem penilaian yang berbeda mengenai gejala-gejala yang timbul di kota. Penilaian dapat didasarkan pada latar belakang ekonomi, pendidikan dan filsafat. Perubahan dan variasi dapat terjadi, karena tidak ada kota yang sama persis struktur dan keadaannya.
Suatu hal yang perlu ditambahkan sebagai penjelasan ialah pengertian mengenai istilah“neighborhood”. Dalam pengertian “neighborhood” terkandung unsur-unsur fisis dan sosial, karena unsur-unsur tersebut terjalin menjadi satu unit merupakan satu unit tata kehidupan di kota. Unsur-unsurnya antara lain gedung-gedung sekolah, bangunan pertokoan, pasar, daerah-daerah terbuka untuk rekreasi, jalan kereta api, jalan mobil dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut menimbulkan kegiatan dan kesibukan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, sesungguhnya “neighborhood” ini sudah tidak merupakan hal baru bagi kita. Dalam kota terdapat banyak unit atau kelompok “neighborhood”, karena “neighborhood” ini dibatasi oleh beberapa persyaratan tertentu, antara lain:
·         Lingkungan ini terbatas pada jarak pencapaian antara seseorang dengan toko atau sekolah, misalnya dapat dilakukan dengan jalan kaki.
·         Bila seseorang terpaksa harus memakai kendaraan, maka pekerjaannya tidak perlu melalui lalu lintas yang ramai dan padat.
·         Dari segi jumlah penduduk, maka satu unit “neighborhood” didiami oleh 5.000 sampai 6.000 orang. Untuk tempat-tempat di Indonesia angka ini tentu tidak akan sama dan mungkin akan menunjukkan angka yang lebih besar.
Sebuah unit “neighborhood” dapat terbentuk kalau terjadi jalinan dan interaksi sosial diantara warga kota sesamanya. Unit atau kelompok “neighborhood” ini dapat terjadi dengan sendirinya, tetapi dapat juga terjadi dengan suatu perencanaan pembangunan kota, yaitu dengan merencanakan daerah-daerah lingkungan kehidupan yang khusus dan memenuhi persyaratan praktis dan menyenangkan. Bertambahnya penghuni kota baik berasal dari dari penghuni kota maupun dari arus penduduk yang masuk dari luar kota mengakibatkan bertambahnya perumahan-perumahan yang berarti berkurangnya daerah-daerah kosong di dalam kota. Semakin banyaknya anak-anak kota yang menjadi semakin banyak pula diperlukan gedung-gedung sekolah. Bertambah pelajar dan mahasiswa berarti bertambah juga  jumlah sepeda dan kendaraan bermotor roda dua. Toko-toko. Warung makan atau restoran bertambahnya terus sehingga makin mempercepat habisnya tanah-tanah kosong di dalam kota. Kota terpaksa harus diperluas secara bertahap menjauhi kota.

sumber:https://ediz11.wordpress.com/2011/11/19/ilmu-sosial-dasar-babvii/ & https://bcahtimpeh7.wordpress.com/2009/08/27/ciri-sosial-kehidupan-masyarakat-kota/

TUGAS 3 ETIKA PROFESI (Lanjutan)

Istilah-Istilah yang ada dalam Teknik Industri ! Bureau international des poids et mesures  ( BIPM ;  bahasa Inggris :  Internationa...