Sejarah wilayah Cikarang dan mengapa wilayah Cikarang berkembang
Awal mula berdirinya wilayah Cikarang adalah sejak
dilakukannya pembebasan tanah pada tahun 1989 di wilayah tersebut. Meski tanah
di wilayah tersebut sudah dibebaskan, namun baru pada tahun 1992 wilayah ini
dikembangkan dengan serius oleh para developer. Dengan perencanaan yang matang,
maka di rubahlah lahan kosong ini menjadi salah satu kawasan industri di
wilayah Jakarta Timur. Pelan tapi pasti pembangunan gedung-gedung industri
dibangun diwilayah. Target yang akan di capai adalah menjadikan wilayah ini
sebagai salah satu sarana tempat yang cukup strategis dal am menjalankan
bisnis.
Dalam master plan, komposisi
antara perumahan dan industri atau komersial adalah 60:40 atau bahkan 70:30
dimana 70 persen adalah untuk residensial dan 30 persen untuk industri. Untuk
menggenjot pengembangan kota, pihak pengembang wilayah Cikarang ini menggalakkan
pembangunan infrastruktur yang memadai sehingga wilayah ini akan selalu
‘dilirik’ bagi para pebisnis yang sedang menjalankan usahanya.
Meski target utama adalah
menjadikan lahan ini sebagai wilayah industri, namun pihak developer terus
melengkapi wilayah ini dengan mendirikan beberapa hunian yang didesain
sedemikian rupa sehingga tetap menegaskan bahwa wilayah Cikarang merupakan wilayah
industri yang dilengkapi dengan berbagai macam kebutuhan kalangan masyarakat.
Karena ingin konsisten menjadikan wilayah Cikarang sebagai wilayah industri, maka hampir semua kebutuhan
yang terkait dengan dunia industri akan bisa ditemukan di wilayah ini. Bahkan
boleh dibilang, wlayah ini bisa dijadikan sebagai primadona bagi mereka yang
bergelut di bidang industri. Hal ini terlihat dari pabrik-pabrik besar yang
berdiri di wilayah tersebut. Kehadiran industrial Park sepertiJababeka, Kota
Deltamas, termasuk Lippo Cikarang ini, tentunya menggambarkan bahwa wilayah
Timur Jakarta dari hari ke hari terus berkembang dengan pesat.
Tak hanya hanya masalah hunian
rumah yang dikembangkan di wilayah ini, fasilitas-fasilitas lain yang juga
menunjang terciptanya Cikarang sebagai wilayah yang cukup lengkap adalah di
bangunnaya beberapa fasilitas lain seperti rumah sakit, mall, sekolah, tempat
wisata serta beberapa fasilitas pendukung lain yang tentunya akan jadi
penunjang wilayah ini menjadikan Cikarang sebagai salah satu wilayah yang cukup
strategis untuk melakukan bisnis, khususnya dalam dunia industri.
Perpaduan antara kota
industri dan tempat hunian ini sepertinya sengaja diciptakan agar
kesan bahwa wilayah ini tetap mengutamakan kepentingan keluarga yang di dukung
dengan basis ekonomi yang kuat bisa tercover dengan baik. Karena begitu banyak
peluang bisnis industri yang tercover di wilayah Cikarang, membuat wilayah ini
mirip dengan Jurong di Singapura, Shah Alam di Malaysia, setidaknya itulah yang
ingin dicapai oleh pihak developer yang membangun wilayah Cikarang ini, dimana
dalam satu kota dapat menampung ratusan ribu orang yang bekerja di kawasan
industri Lippo
Cikarang dan kawasan lainnya yakni Jababeka, Deltamas, dsb.
Meski atmosfir di wilayah
Cikarang cenderung panas, karena banyak di bangun pabrik-pabrik, namun, dalam
hal penataan kota, Cikarang diciptakan senyaman mungkin, hal ini terlihat dari
pembangunan-pembangunan jalan yang di bangun di wilayah ini. Seperti, jalan
utama (main road) dibikin dua arah. Badan jalan dibuat lebar-lebar, demikian
pula konsep rumah-rumah dibuat bangunan rumah kecil tetapi dengan jalan yang
lebar. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan kesan psikologis yang nyaman
bagi masyarakat pada umum, dan khususnya bagi warga yang tinggal di lingkungan
perumahan Cikarang.(ida)
Sumber : http://cybertravel.cbn.net.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar